BaznasGresik | Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gresik terus melakukan program prioritas di tahun 2024 ini. Salah satunya program penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pulau Bawean.
Rencananya, lembaga pemerintah non struktural yang menerima dan menyalurkan zakat & infak dari muzaki untuk mustahik yang membutuhkan ini, akan memberikan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Pulau Bawean. Hal tersebut salah satu upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pulau Putri sebutan lain Pulau Bawean.
Ketua Baznas Gresik H Muhammad Mujib mengatakan, dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pulau Bawean. Baznas Gresik akan melakukan rehabilitasi rumah di Pulau Bawean, Gresik.
“Rencananya ada 20 rumah. 15 rumah di Kecamatan Sangkapura dan 5 rumah di Kecamatan Tambak,” ucapnya, saat mengikuti program One Week Program di Kantor Bupati, Senin (22/1/2024).
Kegiatan tersebut, lanjut dia, juga akan dibantu oleh Baznas Jatim serta Dinas terkait yakni Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik.
“Nantinya setiap rumah akan diberikan bantuan anggaran rehabilitasi Rp 20 juta setiap rumah. Baznas Gresik nantinya akan membantu pembangunan rehabilitasi toilet setiap rumah yang dilakukan rehabilitasi,” paparnya.
Selain itu, upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pulau Bawean, Baznas Gresik juga turut memberikan modal usaha dan alat kepada pelaku UMKM.
“Serta beasiswa kepada siswa-siswi SD /SMP/SMA hingga mahasiswa,” ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap Baznas Gresik selalu menjadi lembaga kepercayaan penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) di Kabupaten Gresik. Mengingat target ZIS pada tahun 2024 sebesar Rp 27 M.
“Pengumpulan ZIS, tentunya akan kembali untuk pemberdayaan dan menambah nilai kesejahteraan Mustahik (orang penerima zakat,” tuturnya. (Humas Baznas Gresik)
Bupati Gresik Fandi saat memimpin rapat One Week program, tentang tindak lanjut penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pulau Bawean (Foto : Humas Baznas Gresik)