BaznasGresik | Semarak festival keagamaan di Rumah Tahanan (Rutan) Banjarsari, Gresik digelar. Festival tersebut merupakan upaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik, kolaborasi dengan Baznas Gresik, dan Rutan Gresik. Momentum ini bertujuan menghidupkan dakwah Islam di dalam penjara.

Festival yang bertema ‘Membangun Harapan Melalui Jalan Islam’ ini, Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) akan berlomba di beberapa cabang perlombaan agama. Diantaranya, lomba membaca Al-Qur’an, menghafal surat-surat pendek, lomba khutbah, lomba praktik wudhu, lomba praktik sholat, serta lomba cerdas-cermat.
Rencananya, festival keagamaan pesantren At-Taubah Rutan Gresik digelar selama 28 hari, mulai tanggal 28 November sampai 7 Desember 2022 mendatang. Dengan total hadiah Rp 7 juta 200 ribu.
Pengasuh Pesantren at-Taubah Makmun, menjelaskan, kegiatan ini adalah upaya bersama untuk menghadirkan nafas agama Islam di tengah-tengah warga binaan rutan.
“Warga binaan harus kita beri perhatian khusus, karena mereka harus memiliki semangat untuk menjadi masyarakat yang lebih baik lagi, terlebih agar mau belajar ilmu-ilmu agama Islam,” ucapnya.
Pihaknya berharap, MUI secara istiqomah hadir membersamai para warga binaan, bisa mengajak para santri at-Taubah, untuk semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, dengan mengisi waktu di rutan, melalui pengajian-pengajian agama.
“Selain Festival Keagamaan, MUI Gresik juga mengisi berbagai kegiatan keagamaan di Rutan Gresik, seperti belajar membaca al-Qur’an setiap hari senin, ngaji kitab setiap hari selasa, ngaji bimbingan konseling tanya jawab fiqih setiap hari rabu, dan tahlilan setiap hari kamis,” jelas pria lulusan Ponpes Mambaus Sholihin, Suci, Gresik.
Ketua Baznas Gresik H Muhammad Mujib menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga sinergi baik, dengan Majelis Ulama Indonesia Gresik dan Rutan Gresik ini.
“Hal ini sebagai upaya terus memaksimalkan bimbingan kepada umat Islam, tidak terkecuali warga binaan lapas,” tuturnya, Selasa (29/11/2022).
Beliau juga menambahkan, kalau semua manusia dihadapan Allah SWT itu sama, artinya semua manusia berkesempatan untuk menjadi hamba yang taat kepada Yang Maha Kuasa.
“Yang kita semua ‘angen-angen’ adalah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, semua sama, mari kita semangat menghadapi kehidupan, dan mencapai ridho Allah SWT,” jelasnya diamini semua warga binaan.
Hal senada juga disampaikan Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq. MUI Gresik menyambut baik untuk terus bersinergi dengan Baznas Gresik, dan Rutan Gresik.
“Baznas yang menyediakan dana, MUI yang melakukan kegiatan pembimbingan agama, dan Rutan Gresik menyediakan tempat dan mempersiapkan warga binaan,” tambahnya memungkasi.
Diketahui Pesantren At-Taubah, yang notabennya adalah pesantren dalam Rutan Gresik, telah berdiri sejak tahun 2016, dan MUI Gresik berkomitmen untuk selalu membimbing warga binaan, dengan pengajian-pengajian dan praktek ubudiyah, yang difasilitasi oleh MUI Gresik. (Humas Baznas Gresik)